Saat ini ku sendiri
Rindukan kehadiranmu disini
Karena semalam ku bermimpi
Mimpi yang mengharuskan mandi dini hari.
Oh, Kasih.
Saat ini waktu yang tepat tuk curahkan imajinasi
Ditemani lantunan lagu Padi
dan segelas ginseng kopi
gak lupa Autan digosok pada betis yang seksi.
Oh, Kasih.
Rasakanlah refleksi ungkapan rindu di hati
Yang mengalir lewat ketikan kibor window ekspi
Walaupun aku ngetiknya harus nunggu sampe kantor
sunyi
Nyogok rokok satpam biar dibukain pintu ruang
redaksi.
Oh, Kasih.
Ngertilah keadaanku di sini
Yang gak bisa janjikan kebahagiaan materi
Soalnya ku gak pernah dapet togel karena pantang
berjudi
Yang kuharap hanya kedatangan Mister Easy Money.
Oh, Kasih.
Apakah kiranya kau sudi
Jika kita break komunikasi
Untuk sementara kita pake telepati
Bebas pulsa, bebas roaming, dan ngirit pasti.
Oh, Kasih.
Biarlah waktu sebulan kita saling introspeksi
Sekaligus mencari ketenangan dan kedamaian sejati
Meski gak harus kayak perdamaian Indonesia-GAM di
Helsinky
Atau kayak kedamaian yang dirasain Reza di padepokan
Gatot Brajamukti.
Oh, Kasih.
Apakah kau gak sadari
Puisi ini dari tadi pake huruf "i"
Lama-lama susah juga deh, ih.
Penulis: Arham Kendari
*Puisi aneh kiriman seorang teman via imel, bukan dari bang Arham langsung*
Rabu, Juni 25, 2008
Kasih
Label:
gak penting
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
daun jati krja di redaksi media apa nie?
kasih,
aku ga mau berhubungan lewat telepati
ku tunggu dirimu di antara rimbunnya pohon jati
u/ dee
Pengennya sih diredaksi donal bebek, biar bisabaca komik terbaru duluan. Sayangnya cuma bisa nulis di atas daunjati..
Posting Komentar