Minggu, April 20, 2008

Super Brengsek di Jalan Raya

Mau tau siapa yang patut dianugerahi julukan Super Brengsek di Jalan Raya? Bukan sopir angkot, mikrolet, metromini, bahkan bajaj sekalipun. Ternyata yang paling pantas mendapat julukan terhormat itu adalah pengendara sepeda motor. Bener, ini adalah fakta setelah melihat, mengalami, dan tentu saja (sering) melakukan sendiri.

Angkot yang dituduh sebagai biang kemacetan karena sering berhenti mendadak dan ngetem pararel ternyata gak bisa 100% disalahkan. Sopir angkot ternyata sudah menjalankan SOP (Standar Operating Procedure) sesuai ketentuan hasil diklat mengemudi angkutan umum (bener ada gak sih?). Faktanya kelakuan sopir angkot di Jakarta, Bandung, Bogor, Makassar, Medan, Lombok, Kendari, Semarang, Surabaya dan di seluruh kota di Indonesia seragam!

Gak percaya kalo pengendara sepeda motor pantas mendapat sebutan itu? Nih buktinya:

  • Pengendara motor selalu nutup jalan meskipun gak muat, terutama motor yang mboncengin barang gede. Kalo bajaj, dia langsung minggir ngasih jalan setelah tau gak ada celah yang muat buat dirinya.
  • Pengendara motor seringkali gak tau secara persis ukuran bodi motornya, terutama yang dipasangi kotak barang dibelakangnya. Kalo belok ato nyalip kotaknya sering nyenggol orang lain, nyangkut spion mobil, bahkan jatuh terlepas setelah senggolan.
  • Pengendara motor suka menggunakan trotoar! Ini cuplikan obrolan pagi tadi yang terjadi antara pengendara motor dan pejalan kaki di trotoar sempit di jalan Sutan Syahrir Menteng:
kaki : turun!
motor : fxy#i@uxv$!*
kaki : turun!!
motor : y#i@uxv$!*fx (sambil buka kaca helm)
kaki : turun!!!
motor : i@uxv$!* fxy#
kaki : turun! Ini buat pejalan kaki.
motor : uxv$!* fxy#i@ (turun ke taman dan membiarkan pejalan kaki lewat)
kaki : bagaimana bangsa ini bisa beres kalo kelakuan orang2 kayak gitu!
  • Pengendara motor sering gak tau fungsi spion (kebanyakan di luar jawa). Kalo diklakson dari belakang bukannya ngelirik spion dan minggir, malah langsung noleh ke belakang.
  • Pengendara motor menyebabkan macet total pas hujan deras karena berteduh di bawah jembatan layang dan di terowongan bypass. Tapi bisa juga karena mobil mogok ding..
  • Pengendara motor gak mau ngasih kesempatan orang ato kendaraan lain nyebrang. Jadinya malah tambah macet karena dari dua arah sam-sama gak bisa jalan. Coba ngalah aja dikit kasih jalan untuk dua ato tiga orang nyebrang.

Tulisan ini didukung dengan data yang tidak akurat dan analisis subjektif dan independen. Hasilnya tentu saja boleh dipercaya ato tidak.

Rabu, April 16, 2008

Malu Aku

Kemarin aku dan teman sekelas ditraktir makan-makan ama temen yang syukuran karena lulus ujian tesis di restoran Korea Paregu dekat Masjid Pondok Indah. Itu tuh yang jualan yakiniku dan shabu-shabu. Sebenarnya yang nraktir Cuma satu orang yaitu pak Heru, tapi ada temen satu lagi yang sudah lulus tesis yaitu pak Teraju. Karena baru pertama kali masuk restoran Korea yang masak-masak sendiri, gak tau aku harus ngapain. Akhirnya ya dimulai dengan yang gak pake masak, yaitu semangka, pangsit dan combro! Baru tau aku kalo ada combro di restoran korea! Untung mas-mas yang pada kerja disitu banyak membantu memasakkan sekaligus ngasih tau cara makannya. Hmm enak juga masakan korea, tapi dasar lidah jawa yang paling enak ya cuma bakso dan daging bakar. Bener juga malu bertanya kelaparan…

Tapi bukan itu yang membuat aku malu.

Bukan soal aku yang doyan makan, terutama yang gratisan, atopun karena nambah berkali-kali sampai kuah dalam panci kering kerontang, bukan itu. Kalo soal itu temen-temen sudah pada tau, paling mereka cuma komentar “dasar gendut”. Aku malu karena mereka yang sudah jadi bos dengan segala kesibukannya aja bisa menyelesaikan tesis tepat waktu, lha aku kok masih berhenti di judul doank. Saluuuuut buat pak Heru dan pak Teraju.

Ayo semangat, mulai lagi nulis serius, kurangi browsing-browsing dulu, kejar deadline ujian, jangan sampai kalah dengan temen-temen yang lain, jangan males-malesan, sehari cukup sekali buka imel, sekali buka blog, eiiit, jangan buka blog dulu ntar malah buka-buka yang lain lagi.

Tapi apa bisa???
Bisa donk, dan harus bisa. Mau jadi tambah malu?
Terima kasih pak Heru tuk makan-makannya, kapan-kapan lagi ya!
Yang lain boleh juga kok undang aku kalo lagi syukuran.

Kamis, April 03, 2008

Batam ooo Batam

Begitu turun di bandara Hang Nadim Batam, buru-buru aku ambil troli untuk mengangkut koperku dan teman-teman. Ups troli macet, rodanya gak mau bergerak, ambil troli yang lain macet juga. Setelah dipelototin beberapa saat, aku baru ngeh kalo ternyata troli di Batam lebih canggih daripada di Bandara lain di Indonesia. Trolinya punya mekanisme pengeraman, baru bisa jalan setelah menekan pegangan troli ke bawah. Jadi gak seperti troli di bandara lain yang kadang suka nyelonong sendiri kalo ditinggal di tempat yang tidak rata.

Pengembangan Pulau Batam terbagi dalam beberapa periode. Periode pertama yaitu tahun 1971-1976 dikenal dengan nama Periode Persiapan yang dipimpin oleh Dr.Ibnu Sutowo. Periode kedua adalah Periode Konsolidasi (1976-1978) dipimpin oleh Prof.Dr.JB.Sumarlin. Setelah itu adalah Periode Pembangunan Sarana Prasarana dan Penanaman Modal yang berlangsung selama 20 tahun. Yaitu tahun 1978-1998, yang diketuai Prof.Dr.BJ. Habibie. Kemudian sejak tahun 1998 sampai sekarang, dibawah kepemimpinan Ismeth Abdullah dinamakan Periode Pengembangan Pembangunan Prasarana dan Penanaman Modal Lanjutan. Pada masa kepemimpinan Habibie, tatakota Batam sangat teratur dengan pembagian lokasi-lokasi untuk perkantoran, industri, dan perumahan yang jelas dan terarah. Namun pada saat ini pembangunan bercampur baur tidak jelas lagi tergantung kemauan pemilik modal, bahkan tidak sedikit ruko yang setengah jadi mangkrak tidak terawat. Terlihat beberapa bangunan yang menjadi lanscape kota Batam seperti masjid raya Batam dan Jembatan Barelang yang kurang terawat, bahkan beberapa karet pelindung kabel baja pada jembatan Barelang hilang sehingga rawan korosi. Seperti biasa kita mampu membangun namun tidak mampu merawat.

Di kawasan Nagoya yang terkenal sebagai pusat belanja banyak hotel dengan tarif bervariasi dari kelas melati sampai bintang empat komplit dengan cewek-cewek yang memakai rok sejengkal di atas lutut. Tapi masih ada pilihan lain bagi warga muslim yang merasa khawatir dengan image dan makanan yang disediakan hotel, yaitu dengan menginap di Pusat Informasi Haji (PIH) di daerah Engku Putri. PIH yang terletak di dekat asrama haji dan masjid raya Batam menyediakan penginapan dan pelayanan sekelas hotel bintang tiga dengan tarif mulai 200ribuan permalam, fasilitas internet kecepatan tinggi disediakan bebas melalui hotspot yang bisa diakses di setiap lantainya. Sayangnya image Batam yang sebelumnya terkenal surga belanja sekarang mulai luntur karena harga-harga barang elektro dan fashion mulai naik tidak berbeda jauh dengan harga Jakarta. Tapi kalo mau cari sampah (barang bekas) Singapura masih banyak.

Sudah biasa kalau di warung padang piring disusun di tangan kanan dan kiri. Tapi di RM Bundo Kanduang Batam, 21 piring lauk disusun dalam bentuk piramid terbalik dan dibawa satu tangan. Banyak juga pujasera yang menyajikan beraneka ragam seafood di ruang terbuka ala hongkong, komplit dengan pelayannya yang berpakaian ketat. Hal ini ditunjang dengan cuaca Batam yang panas jarang hujan, meski disebagian pulau Jawa dan Sumatera sedang Banjir. Bagi yang ingin masakan khas melayu, bisa mencoba ikan sembilang asam pedas di daerah Tanjung Riau. Ikan sembilang mirip lele tapi hidup di laut.

Ada banyak lokasi wisata alam di Batam, antara lain jembatan Barelang, Pantai Melur, pulau Galang tempat kamp pengungsi Vietnam, patung raksasa Dewi Kwan Im di Tanjung Pinggir dan lain-lain. Yang pasti setelah tiga minggu di Batam badan tambah gendut dan makin item.